Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Profil Anjungan DKI Jakarta

Gambar
Anjungan DKI didirikan di kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Diresmikan pada tanggal 21 Agustus 1974 oleh Bapak Ali Sadikin mantan Gubernur DKI Jakarta, Anjungan ini menempati wilayah seluas 6.800 meter.  Dengan didirikannya gedung Anjungan DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah ini, diharapkan masyarakat mendapatkan suatu sarana informasi yang lengkap mengenai perkembangan budaya Betawi dan kota DKI Jakarta. Informasi yang dihadirkan sendiri meliputi tahapan pengembangan serta pembangunan kota, bentuk pemerintahan, serta keadaan masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta semenjak zaman Kerajaan Pajajaran, zaman Kolonial Belanda, sampai kepada zaman kemerdekaan di akhir abad ke-20. Anjungan DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah ini memiliki arsitektur yang memadukan gaya modern dan tradisional. Gedung utama sendiri adalah bangunan modern dengan berbagai peralatan yang canggih, sementara ornamen-ornamen sekitarnya khas menonjolkan budaya

Selayang Pandang Suku Betawi

Gambar
Suku Betawi adalah kelompok masyarakat yang mendiami kota Jakarta dan sekitarnya, dan merupakan keturunan dari penduduk Batavia (nama Jakarta pada zaman kolonial) dari abad ke-17. Nama Betawi sendiri berasal dari pelafalan lokal masyarakat Jawa dan Sunda yang mengacu kepada kota Batavia, ibukota kolonial Hindia Belanda pada masa penjajahan. Setelah melalui proses pembauran dan pernikahan dari masyarakat berbagai suku bangsa, lahirlah kristalisasi dari kebudayaan-kebudayaan ini yang secara kolektif saat ini disebut sebagai Suku Betawi. Sebelum ada yang disebut masyarakat Betawi, di Jakarta telah tinggal berbagai suku bangsa yang kebanyakan datang guna memenuhi kebutuhan pemerintah kolonial Belanda akan tenaga kerja, maupun mereka yang mengadu peruntungan di Batavia waktu itu. Pengaruh kebudayaan yang telah ditinggalkan mereka kemudian berkombinasi dengan budaya masyarakat berbagai bangsa yang turut meramaikan kehidupan Batavia, dari Tiongkok, Belanda, Portugis, Arab maupun Indi